Tarian Saradabidabi berasal dari Desa Gamtala Kabupaten Halmahera Barat. Tarian ini bermakna menyusun bilah demi bilah papan hingga membentuk sebuah perahu. Awalnya tarian sakral ini dibawakan dalam upacara-upacara penyambutan sultan dan pembukaan acara-acara kesultanan di Halmahera Barat. Kini, tarian ini jugs dibawakan saat pembukaan acara-acara resmi dan peryambutan tokoh-tokoh panting yang datang di Halmahera Barat. Tarian saradabidabi diciptakan berdasarkan legenda masyarakat di Halmahera Barat. Pada suatu ketika, seorang puteri keraton pada saat itu menangis erkepanjangan dan tidak ada seorang Puteri Keraton pada saat itu menagis berkepanjangan dan tidak ada seorangpun yang dapat menghibur dan menghentikan tangisannya. Melihat kondisi ini Sultan un menjadi bingung dan membuat sebuah sayembara kepada masyarakat untuk membuat tarian untuk menghibur sang puteri. Sejumlah tarian ditampilkan, namun sang puteri tak kunjung menghentikan tangisannya. Hingga giliran masyarakat Desa Gamtala mempersembahkan sebuah tarian dengan di awali tabuhan suara gong yang nyaring menghibur sang puteri. Sejumlah tarian ditampilkan, namun sang puteri tak kunjung menghentikan tangisannya. Hingga giliran masyarakat Desa Gamtala mempersembahkan sebuah tarian dengan diawali tabuhan suara gong yang nyaring dan menggema dan seketika sang puteri mengentikan tangisannya. Sang Sultan menjadi gembira, dan memberi nama tarian ini saradabidabi.