Tarian legu salai adalah sebuah tarian yang dibawakan secara turun temurun oleh leluhur suku sahu. Tarian ini berkembang jauh sebelum berdirinya rumah adat suku sahu yaitu rumah sasadu. Tarian legu salai dibawakan untuk menyambut tamutamu kesultanan atau pada saat merayakan pesta syukuran saat panen raya.
Tarian legu salai dibawakan oleh tiga hingga tujuh penari pria (penari legu), sesuai dengan jumlah kelompok kerja pembersih jalan bagi puteri yang akan lewat, yang dalam bahasa Sahu disebut Jl’o Sahu Tala Re Pad’i. Saat menari, kelompok penari pria akan memegang payung yang melambangkan sosok pelindung bagi penari wanita. Sosok penari legu juga melambangkan semangat dan jiwa kerja yang tinggi melalui gerakan yang energik dan indah. Sang penari wanita (penari salai) berjumlah empat orang, yang melambangkan empat kesultanan di bumi Moloku Kie Raha. Keempat penari salai ini menari agngan ekspresi wajah yang ceria sebagai lambang kegembiraan karena telah menerima pakaian dari Sri Sultan. Interaksi yang kuat antar penari-penari legu salai ini juga melambangkan rasa kasih sayang, cinta kasih sesama manusia tanpa membedakan antara satu dengan yang lainya.