Horom Sasadu atau (pesta makan adat) Kabupaten Halmahera Barat adalah bentuk ungkapan syukur atas berkat yang diterima dari sang pencipta kepada para petani saat panen yang melimpah. Horom Sasadu selalu dilaksanakan di rumah adat suku sahu, sasadu, setelah selesai panen hasil pertanian. Upacara adat ini dilaksanakan selama sembilan hari sembilan malam, tujuh hari tujuh malam, lima hari lima malam, tiga hari tiga malam ataupun cuma sehari semalam, tergantung dari hasil panen yang diperoleh. Ada tiga keunikan dalam pesta adat ini yaitu, selama berpesta mereka tidak pernah mengantuk walaupun tidak tidur, tidak pernah kenyang walaupun makan terus menerus dan tidak pernah mabuk walupun minum minuman tradisional yang mengandung alkohol yang dalam bahasa lokalnya disebut cap tikus dan saguwer. Selama pesta makan adat ini tidak pernah ada perkelahian antar sesa ma pelaksana pesta adat. Tradisi ini menjadi penting bagi masyarakat suku sahu karena dalam ritual adat tersebut banyak mengandung nilai-nilai dan tradisi yang dalamnya termuat rasa persaudaraan, nilai gotong royong serta ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Horom Sasadu merupakan salah satu identitas suku Sahu sebagai masyarakat agraris dan bila upacara tersebut tidak dilaksanakan dipercaya tidak akan membawa rejeki bagi kehidupan petani selanjutnya.
Kelengkapan yang dibutuhkan untuk melakukan prosesi horom sasadu ini yaitu peralatan musik berupa gong, tifa dan kenong untuk mengiringi tarian legu salai dan saradabidabi. Sejumlah makanan dan minuman tradisional khas suku sahu juga di disiapkan seperti nasi kembar, nasi cala, olahan ikan, sayur terung, cap tikus, saguwer, dan lain-lain.
Horom Sasadu merupakan salah satu identitas suku Sahu sebagai masyarakat agraris dan bila upacara tersebut tidak dilaksanakan dipercaya tidak akan membawa rejeki bagi kehidupan petani.